Dexter Harto K - Membuat makalah tentan hukum elastisitas ekonomi mikro menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya faktor kesalahan terbesar apabila salah dalam memahanya, semoga dapat membantu dalam pengerjaannya.
I.
PENDAHULUAN
Salah satu pokok bahasan yang paling
penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas. Pemahaman elastisitas dari
permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan
dan penawaran jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk kurva dari
masing masing elastisitas, dan seberapa besar pengaruhnya. Dengan adanya
pemahaman elastisitas tersebut kita dapat mengukur sejauh mana pembeli dan penjual
bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan
dengan perubahan harga atau dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat
kepekaan permintaan dan penawaran
terhadap perubahan harga.
Oleh karena itu Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual
bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan
dengan perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat
kepekaan permintaan dan penawaran
terhadap perubahan harga.
Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah
yang akan dibahas pada makalah ini adalah (1) Pengertian elastisitas
permintaan?, (2) Pengaruh harga terhadap elastisitas permintaan? (3) Jenis-jenis elastisitas permintaan?, (4)
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan?, (5) Pengertian
elastisitas penawaran?, (6) Pengaruh harga terhadap elastisitas penawaran?, (7)
Jenis-jenis elastisitas penawaran, (8) Pengertian dan pengaruh elastisitas
pendapatan, (9) Pengertian dan pengaruh elastisitas promosi?.
Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan yang akan
dicapai dalam penulisan makalah ini yakni (1) dapat mengetahui pengertian
elastisitas permintaan, (2) dapat mengetahui pengaruh harga terhadap
elastisitas permintaan , (3) dapat mengetahui Jenis-jenis elastisitas
permintaan, (4) dapat mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan, (5) dapat
mengetahui pengertian elastisitas
penawaran, (6) dapat mengetahui pengaruh harga terhadap elastisitas penawaran,
(7) dapat mengetahui jenis-jenis elastisitas penawaran, (8) dapat mengetahui
pengertian dan pengaruh elastisitas pendapatan, (9) dapat mengetahui pengertian
dan pengaruh elastisitas promosi.
II.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Elastisitas Permintaan
Secara sederhana elastisitas dapat
diartikan sebagai derajat kepekaan suatu gejala ekonomi terhadap perubahan
gejala ekonomi lain. Pengertian lain elastisitas dapat diartikan sebagai
tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang disebabkan oleh adanya
perubahan faktor-faktor lain.
Elastisitas
permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana
besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ketika harga
sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik
sedangkan semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas
permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan
persen perubahan harga. Besar
kecilnya koefisien elastisitas permintaan dapat dihitung dengan rumus sebagai
berkut.
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
Contoh :
Harga sebuah donat Rp500,00 jumlah
yang diminta 500 buah, jika harganya naik menjadi Rp600,00 per buah, jumlah
yang diminta turun menjadi 300 buah. Hitung koefisien elastisitasnya.
Penyelesaian
Diketahui:
P =
Rp500,00 ;
ΔQ =
500–300 = 200
Q = 500;
ΔP =
Rp500,00–Rp600,00 = Rp100.00
maka Ep =
Berarti
koefisien elastisitas permintaan donat adalah elastik karena Ep = 2 > 1
Ketika
elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka
permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya
jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga.
Sementara itu,
barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis,
yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu
besar. Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan
atas sepeda motor itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2;
dan barang tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai
elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar 1%
menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh
besarnya harga yang ditawarkan.
2.
Pengaruh Harga Terhadap Elastisitas
Pengaruh harga terhadap elastisitas
adalah presentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan presentase
perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika
persentase harga naik, maka persentase kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Dalam analisis, elastisitas harga
permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi
perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.
a. Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap
Permintaan Produk Primer
Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan
negatif (Apabila harga naik maka permintaan turun)
Hukum permintaan terhadap Barang Primer adalah In Elastis
dan In Elastis Sempurna karena semakin banyak produsen yang meminta barang
primer maka semakin naik harga, tetapi apabila semakin sedikit yang meminta
maka harga akan turun dan tidak dalam
jumlah yang signifikan (turun sedikit daripada permintaan terhadap barang tersebut.
Apabila In Elastis Sempurna maka Konsumen tetap membeli barang itu berapapun
harganya.
Ini adalah Kurva In Elastis Permintaan, Kurva landai karena
barang yang diminta adalah barang primer dan penurunan permintaan terhadap
barang, mempengaruhi elastisitas harga untuk turun tetapi sedikit. (Contoh:
Beras). Elastisitas < 1
Ini adalah Kurva In Elastis Sempurna Permintaan, Kurva tegak
lurus karena berapapun harganya, konsumen tetap membeli dengan harga segitu
(Contoh: Listrik). Elastsitas = 0
b. Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap
Permintaan Produk Sekunder
Elastisitas Harga terhadap
Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila harga naik maka permintaan
turun)
Hukum permintaan terhadap Barang
Sekunder adalah Elastisitas Uniter karena harga dan kuantitas produk yang
diminta berubah dalam permintaan yang sama, produk sekunder adalah kebutuhan
yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi.
Ini adalah Kurva Unitary Elastis
Permintaan, Kurva melengkung dari kiri atas menuju kanan bawah,
menunjukkan korelasi yang sama antara perubahan harga dengan perubahan jumlah
barang yang diminta. Elastisitas = 1.
c. Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap
Permintaan Produk Tersier
Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan
negatif (Apabila harga naik maka permintaan turun).
Hukum permintaan terhadap Barang Tersier adalah Elastis,
pengertian produk tersier sendiri adalah produk yang diinginkan oleh konsumen
setelah produk sekunder telah dipenuhi (barang mewah). Permintaan barang
tersier disebut elastis karena setiap kenaikan yang terjadi pada harga barang
tersebut akan menurunkan permintaan konsumen terhadap produk tersebut,
sebaliknya apabila terjadi penurunan yang terjadi pada harga barang tersebut
akan menaikkan permintaan konsumen terhadap produk tersebut.
Berikut adalah Kurva Elastisitas Permintaan, kurva menurun
dari kiri atas ke kanan bawah dan tidak landai. (jika harga barang naik, maka
permintaan turun . jika harga barang turun, maka permintaan naik).
Elastisitasnya > 1.
3.
Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan
Koefisien
|
Elastisitas
|
n = 0
|
Inelastis
sempurna
|
0 < n < 1
|
Inelastis
|
n = 1
|
Elastis
uniter
|
1 < n < ∞
|
Elastis
|
n = ∞
|
Elastis
sempurna
|
a) Permintaan Inelastis Sempurna (Ed =
0)
Permintaan
Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang diminta
meskipun ada perubahan harga, atau ΔQd = 0, meskipun ΔP ada. Secara matematis
%ΔQd = 0, berapapun %ΔP. Dengan kata lain perubahan harga sebesar apapun sama
sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah yang diminta. Kasus permintaan
inelastis sempurna terjadi bila konsumen dalam membeli barang tidak lagi
memperhatikan harganya, melainkan lebih memperhatikan pada seberapa besar
kebutuhannya. Contoh: Pembelian Garam dapur oleh suatu keluarga atau pembelian
Obat ketika sakit. Konsumen membeli garam atau obat lebih mempertimbangkan
berapa butuhnya, bukan pada berapa harganya.
b)
Permintaan Inelastis (Ed < 1)
Permintaan Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu
berpengaruh terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain
kalau persentase perubahan jumlah yang diminta relatif lebih kecil dibanding
persentase perubahan harga. Secara matematis %ΔQd < %ΔP. Permintaan
Inelastis atau sering disebut Permintaan yang tidak peka terhadap harga, misal
harga berubah naik 10% maka perubahan permintaannya akan turun kurang dari 10%.
Elatisitas kurang dari satu biasanya terjadi pada barang-barang kebutuhan pokok
seperti gula, pupuk, bahan bakar dan lain-lain.
c)
Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)
Permintaan Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya
sebanding terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain
persentase perubahan jumlah yang diminta sama dengan persentase perubahan
harga. Jadi kalau harga berubah turun sebesar 10% maka kuantitas yang diminta
juga akan berubah dalam hal ini akan naik sebesar 10%. Secara matematis %ΔQd =
%ΔP. Permintaan yang elastis uniter atau yang elastis proporsional atau yang Ed
tepat = 1 sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi
sebenarnya hanyalah secara kebetulan.
d)
Permintaan Elastis (Ed > 1)
Permintaan Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup
besar terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain
persentase perubahan jumlah yang diminta relatif lebih besar dari persentase
perubahan harga. Jadi kalau harga turun 10% maka kuantitas barang yang diminta
akan mengalami kenaikan lebih dari 10%. Secara matematis %ΔQd > %ΔP.
Permintaan yang elastis atau peka terhadap harga (Ed >1) dapat ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi pada barang-barang mewah, seperti
mobil, alat-alat elektronik, pakaian pesta dan lain-lain.
e)
Permintaan Elastis Sempurna (Ed = ∞
)
Permintaan Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan
jumlah yang diminta meskipun tidak ada perubahan harga, atau ΔQd = Ada
perubahan, meskipun ΔP = 0 (Tidak ada perubahan harga). Secara matematis %ΔQd =
Ada, %ΔP = 0. Kasus permintaan elastis sempurna terjadi pada bila permintaan
suatu barang dapat berubah-ubah meskipun harga barang tersebut tetap. Contoh
kasus ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang jelas kalau permintaan akan
produk tersebut bisa berubah-ubah walaupun harga produk itu tetap.
4.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
a. Tingkat kebutuhan
Apabila
kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting, perubahan harga tidak
mempengaruhi jumlah permintaan, maka permintaan terhadap barang ini bersifat
inelastic, sebaliknya bila kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka
permintaan bersifat elastic.
b. Banyaknya
barang pengganti yang tersedia.
Sekiranya
sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaanyya cenderung untuk
bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan
perubahan yang besar terhadap
permintaan. Pada waktu harga naik para pembeli akan merasa enggan membeli
barang tersebut, mereka lebih suka menggunakan barang-barang lain sebagai penggantinya,
yang harganya tidak mengalami perubahan. Sebaliknya pada waktu harga turun,
para pembeli melihat bahwa barang tersebut lebih mudah daripada barang-barang
penggantinya dan beramai-ramai membeli barang tersebut dan ini menyebabkan
permintaannya bertambah dengan cepat.
Permintaan
terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti adalah bersifat
tidak elastis, karena jika harga naik para pembelinya sukar memperoleh barang pengganti dan oleh karenanya harus
tetap membeli barang tersebut, oleh sebab itu permintaannya tidak banyak
tambahan pembeli yang pindah dan jika harga turun permintaannya tidak banyak
bertambah karena tidak banyak tambahan pembeli yang pindah dari membeli barang
yang bersaingan dengannya. Dari uraian di atas dapatlah dibuat rumusan berikut:
semakin banyak jenis barang pengganti terhadap sesuatu barang, semakin elastis
sifat permintaannya.
c.
Persentasi
pendapatan yang dibelanjakan.
Besarnya bagian
pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat mempengaruhi
elastisitas permintaan terhadap barang tersebut/. Perhatikanlah sikap orang
dalam membeli barang-barang yang sangat murah harganya. Jika seseorang itu
sudah menyukai suatu jenis minuman ringan tertentu, kenaikan harga minuman
tidak akan banyak mempengaruhi permintaannya. Tetapi perhatikanlah permintaan
terhadap barang-barang yang agak mahal. Sebelum memutuskan untuk membeli
sesuatu orang akan membandingkan harga dari berbagai jenis barang yang
diinginkan. Perbedaan harga dapat menyebabkan orang membatalkan untuk membeli
barang dari suatu merek tertentu dan membeli merek lain yang lebih murah. Jadi
dapat dikatakan bahwa semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk
membeli sesuatu barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
d. Jangka waktu
analisis.
Semakin lama
jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat
permintaan suatu barang. Dalam jangka waktu yang singkat permintaan besifat lebih tidak elastis
karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar belum diketahui oleh
permbeli. Oleh sebab itu mereka cenderung untuk meminta barang-barang yang
biasa dibelinya walaupun harganya mengalami kenaikan. Dengan demikian dalam
jangka waktu yang lebih panjang para pembeli dapat mencari barang pengganti
yang mengalami kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi permintaan
terhadap barang yang disebutkan belakangan ini. Juga dalam jangka panjang
barang pengganti mengalami perubahan dalam mutu dan desainnya dan akan
menyebabkan orang lebih mudah pindah kepada membeli barang pengganti.
e.
Produk mewah
versus kebutuhan.
Permintaan akan
produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat membutuhkan
produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan
harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk
mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan
substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan
permintaan.
f.
Tradisi
Apabila
pemakaian sesuatu barang sudah menjadi tradisi walaupun berapa pun naiknya
harga, orang akan tetap membelinya, maka permintaan ini bersifat inelastic,
tetapi apabila tidak didasarkan tradisi permintaan akan bersifat elastic.
g. Mode
Mode
juga mempengaruhi permintaan terhadap sesuatu barang, apabila barang tersebut
sudah digandrungi oleh masyarakat, maka berapapun naiknya harga akan tetap
dibeli. Maka permintaan akan bersifat inelastic demikian sebaliknya.
h. Perubahan harga
dan barang yang diminta
Hal ini akan
mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut, sehingga permintaan
menjadi elastis.
5. Pengertian Elastisitas Penawaran
Elastisitas merupakan perbandingan perubahan yang akan
terjadi apabila satu atau hal yang lain berubah. Dalam ilmu ekonomi,
elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel
dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur
seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Dalam konsep ini hal – hal yang dapat mempengaruhi
elastisitas :
1. Seberapa besar barang – barang yang
menggantikan barang yang bersangkutan
2. Seberapa besar dari pendapatan yang
akan dibelanjakan untuk membeli barang yang bersangkutan
3. Banyak tidaknya macam penggunaan
barang yang bersangkutan
Sebagaimana kita ketahui pada umumnya konsumen sensitive
terhadap perubahan harga, tetapi disisi lain produsenpun sensitive terhadap
perubahan harga. Ketika terjadi perubahan harga (baik harga naik atau harga
turun) akan mempengaruhi keputusan produsen dalam berproduksi. Ukuran kepekaan
produsen terhadap perubahan harga inilah yang disebut dengan Elastisitas Harga
dari Penawaran atau sering disebut Elastisitas Penawaran. Elastisitas penawaran
(Es) diartikan sebagai derajat kepekaan perubahan kuantitas barang yang
ditawarkan yang disebabkan karena perubahan harga barang itu sendiri.
Pengertian lain, Elastisitas penawaran sering diartikan sebagai perbandingan
persentase perubahan kuantitas barang yang ditawarkan dengan persentase
perubahan harga barang itu sendiri.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut
diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas penawaran.Adapun
yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan
perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan
harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan
rumus sebagai berkut.
Keterangan :
ΔQ :
Perubahan jumlah penawaran
ΔP :
Perubahan harga barang
P :
Harga barang mula-mula
Q :
Jumlah penawaran mula-mula
Es : Elastisitas
penawaran
Contoh:
Pada saat harga Rp500,00 jumlah barang yang ditawarkan 40 unit, kemudian harga turun menjadi Rp300,00 jumlah barang yang ditawarkan 32 unit. Hitunglah besarnya koefisien elastisitas penawarannya!
Jawab:
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Elastisitas Penawaran
Ada dua faktor yang dikatakan sangat
penting didalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
1.
Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah
produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran
akan cenderung tidak elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
ü Biaya produksi untuk menaikkan
jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala
ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan
menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak
ekonomis.
ü Kapasitas produksi telah terpakai
penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru,
misalnya, yang membutuhkan investasi besar. Sementara penawaran akan cenderung
elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
2. Jangka waktu analisis.
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila
harga berubah, para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen
dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan
harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:
- Immediate
Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah
barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak
yang ada dipasar. Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap.
Oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah
yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar harga yang tinggi.
Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaan yang
ada pada saat itu. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsen
tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak
elastis sempurna.
- The
short run, Diartikan
jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para produsen menambah jumlah
produksinya dengan jalan menambah input variabel (dengan bekerja lebih
keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan dsb). Tetapi tidak cukup lama
untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal
tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll). Dalam keadaan demikian
penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis barang dan
proses produksinya. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka
pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas
yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada.
Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil,
sehingga penawaran tidak elastis.
- The
long run, adalah
suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk masuk
kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk
mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis. Dalam
jangka waktu yang cukup lama tersebut para produsen dapat menambah
kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin,
perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan
permintaan masyarakat.Makin lama jangka waktu, makin elastis
penawaran.Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor
industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga
turun, sehingga barang-barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal
menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya,
radio transistor, kalkulator, dsb). Produksi dan jumlah penawaran barang
lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih
bersifat elastis.
Selain itu juga terdapat faktor lain
yang mempengaruhi elastisitas penawaran yaitu
Stok persediaan dan Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
Ø Stok
persediaan. Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena
produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
Ø Kemudahan substitusi faktor
produksi/input.Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga
kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga
kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini
karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau
dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.
6. Pengaruh
Harga Terhadap Elastisitas Penawaran
v Elastisitas
Harga Terhadap Penawaran Produk
Primer
Elastisitas Harga terhadap Penawaran
mempunyai hubungan positif (apabila harga naik maka penawaran naik). Hukum
Penawaran terhadap Barang Primer adalah Elastisitas Sempurna berapapun
kuantitasnya, konsumen tetap membeli berapa pun barang yang ditawarkan.
Kurva tersebut merupakan Kuva
Elastis Sempurna Penawaran, Kurva mendatar horizontal sejajar dengan kuantitas
yang artinya Harganya Kaku maka Produsen menawarkan barang dipengaruhi oleh
pelaku ekonomi-ekonomi lain. Berapapun kuantitasnya, harganya tetap.
Elastisitas = Tak Terhingga.
v Elastisitas
Harga Terhadap Penawaran Produk
Sekunder
Elastisitas Harga terhadap Penawaran mempunyai hubungan
positif (apabila harga naik maka penawaran naik). Hukum penawaran terhadap
Barang Sekunder adalah Elastisitas Uniter karena harga dan kuantitas produk
yang ditawarkan berubah dalam permintaan yang sama.
Kurva tersebut merupakan Kurva Unitary Elastis Penawaran,
Kurva mulai dari titik nol menunjukkan bahwa korelasi antara perubahan harga
dengan perubahan jumlah yang ditawarkan sama. Elastisitas = 1.
v Elastisitas
Harga Terhadap Penawaran Produk
Tersier
Elastisitas Harga terhadap Penawaran mempunyai hubungan
positif (apabila harga naik maka penawaran naik). Hukum penawaran terhadap
Barang Tersier adalah Elastis, Penawaran barang tersier disebut elastis karena
setiap kenaikan yang terjadi pada harga barang tersebut akan menaikkan
penawaran produsen terhadap produk tersebut, sebaliknya apabila terjadi
penurunan yang terjadi pada harga barang tersebut akan menurunkan penawaran
terhadap produk tersebut.
Kurva tersebut merupakan Kurva Elastisitas Penawaran, kurva
sama seperti kurva elastis permintaan tetapi ada yang berbeda yaitu korelasi
antara perubahan harga dengan perubahan jumlah barang yang ditawarkan
berhubungan positif. Elastisitas > 1
7. Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Berdasarkan besar kecilnya tingkat
koefisien elastisitas penawarannya, elastisitas penawaran dapat dibedakan
menjadi 5 (lima) macam yaitu:
1) Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)
Penawaran
Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang
ditawarkan meskipun ada perubahan harga, atau ΔQs = 0, meskipun ΔP ada.
Secara matematis %ΔQs = 0, berapapun perubahan dalam %ΔP. Dengan kata
lain perubahan harga sebesar apapun sama sekali tidak berpengaruh
terhadap jumlah yang ditawarkan. Kasus penawaran inelastis dalam
kenyataan agak sulit ditemui dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun ada
biasanya pada produk/barang-barang hasil pertanian misalnya jumlah
produksinya sudah tidak mungkin ditambah atau sulit ditambah walaupun
harga terus-menerus menaik. Sebagai contoh nya yaitu jumlah penawaran
kelapa di suatu daerah ketika musim kemarau sangat sedikit dan
tergantung/dipengaruhi dari faktor alam, walaupun harga tinggi maka jumlah
yang ditawarkan tetap relatif terbatas.
P
|
S
|
Q
|
2) Penawaran Inelastis (Es < 1)
Penawaran
Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu berpengaruh terhadap perubahan
kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain kalau persentase perubahan
jumlah yang ditawarkan relatif lebih kecil dibanding persentase perubahan
harga. Secara matematis %ΔQs < %ΔP. Penawaran Inelastis atau sering disebut
Penawaran yang tidak peka terhadap harga, misal harga berubah naik 10% maka
perubahan penawarannya akan naik kurang dari 10%. Elatisitas penawaran kurang
dari satu biasanya terjadi pada barang-barang hasil pertanian, karena
barang-barang produk pertanian tidak mudah untuk menambah atau mengurangi
produksinya dalam jangka pendek.
P
|
S
|
Q
|
3) Penawaran Elastis Uniter (Es = 1)
Penawaran
Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding terhadap perubahan
kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah
yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan harga. Jadi kalau harga
berubah turun sebesar 10% maka kuantitas yang ditawarkan juga akan berubah
dalam hal ini akan turun sebesar 10%. Demikian juga kalau harga naik 10% maka
jumlah barang yang dtawarkan akan naik sebesar 10%. Secara matematis %ΔQd =
%ΔP. Penawaran yang elastis uniter atau elastis proporsional atau Es tepat = 1
sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya
hanyalah secara kebetulan.
P
|
S1
|
Q
|
S2
|
4) Penawaran Elastis (Es > 1)
Penawaran
Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar terhadap perubahan
kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah
yang ditawarkan relatif lebih besar dari persentase perubahan harga. Jadi kalau
harga turun 10% maka kuantitas barang yang ditawarkan akan mengalami penurunan
lebih dari 10%, dan sebaliknya kalau harga naik 10% maka kuantitas barang yang
ditawarkan akan mengalami kenaikkan lebih dari 10%. Secara matematis %ΔQd >
%ΔP. Penawaran yang elastis atau peka terhadap harga (Es >1) dapat ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi pada barang hasil industri yang
mudah ditambah atau dikurangi produksinya.
P
|
S
|
Q
|
5) Penawaran Elastis Sempurna (Es = 0)
Penawaran
Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang ditawarkan meskipun
tidak ada perubahan harga, atau ΔQs = Ada perubahan, meskipun ΔP = 0. Secara
matematis %ΔQs = Ada, %ΔP = 0.Kasus penawaran elastis sempurna terjadi pada
bila penawaran suatu barang dapat berubah-ubah meskipun harga barang tersebut
tetap. Contoh kasus ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang jelas kalau
penawaran akan produk tersebut bisa berubah-ubah walaupun harga produk itu
tetap, sehingga kurva penawarannya sejajar dengan sumbu X atau Q.
8. Pengertian
dan Pengaruh Elastisitas Pendapatan
Elastisitas
pendapatan adalah suatu persentase perubahan (peningkatan / penurunan) dari
pada pendapatan konsumen yang akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai
barang, besarnya pengaruh perubahan tersebut diukur dengan elastisitas
pendapatan. Koefisien elastisitas pendapatan dari permintaan mengukur
persentase perubahan jumlah komoditi yang dibeli per unit waktu akibat adanya
persentase perubahan tertentu dalam pendapatan konsumen.Kecenderungan perubahan
permintaan yang disebabkan oleh perubahan pendapatan masyarakat yaitu jika
penghasilan konsumen meningkat maka permintaan terhadap suatu barang akan
meningkat juga. Elastisitas pendapatan mengukur bagaimana kuantitas permintaan
merespon terhadap perubahan pendapatan pembeli. Rumus perhitunganya adalah:
·
Jika Ei= 1 (Unity), maka 1 %
kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah barang yang diminta
·
Jika Ei>1 (Elastis), maka orang akan
membelanjakan bagian yang lebih besar dari pendapatan terhadap barang.
·
Jika pendapatan naik; jika Ei
<>in Elastis), maka orang akan membelanjakan bagian pendapatan yang lebih
kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya naik.
Maka dapat disimpulkan dari ketiga kemungkinan tersebut
bahwa naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut
adalah positif dan barang yang diminta disebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu
barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah
negatif dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen. Jadi,
perubahan pendapatan yang terjadi dapat berpengaruh terhadap mikro ekonomi,
yang memiliki kelemahan yaitu distribusi pendapatan yang kurang merata.
Berbedanya kesempatan yang dimiliki oleh setiap individual
membuat pendapatan masing-masing juga berbeda. Hal tersebut mempengaruhi
berbedanya pemenuhan kebutuhan masing-masing individu. Hal ini menyebabkan
kesenjangan ekonomi antara yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin
miskin. Elastisitas pendapatan ditentukan oleh jenis produk,
yaitu:
1. Produk Normal
Elastisitas pendapatan adalah positif.
Misalnya, permintaan akan produk normal akan meningkat jika pendapatan
meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat diganti dengan ubi sebagai
produk inferiornya.
2.
Produk Inferior
Elastisitas pendapatan adalah negatif.
Misalnya, permintaan akan produk inferior akan menurun jika pendapatan
meningkat.
9.
Pengertian dan
Pengaruh Elastisitas Promosi
Elastisitas promosi adalah suatu presentase perubahan harga
akan mengakibatkan perubahan persentase promosi yang akan dilakukan.
Keberhasilan suatu promosi yang dilakukan tergantung dari peningkatan
elastisitas permintaan itu sendiri. Semakin tinggi persentase harga yang di
tawarkan maka semakin tinggi pula persentase promosi yang akan dilakukan. Salah
satu faktor yang mempengaruhi tingkat elastisitas harga adalah
promosi. Promosi yang dilakukan oleh perusahaan akan mampu meningkatkan persentase permintaan. Dengan meningkatnya persentase permintaan maka persentase penawaranpun akan semakin tinggi pula.
promosi. Promosi yang dilakukan oleh perusahaan akan mampu meningkatkan persentase permintaan. Dengan meningkatnya persentase permintaan maka persentase penawaranpun akan semakin tinggi pula.
III.
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak
permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya
berubah.Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan
atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak
penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga
ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan
sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta.
Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan
tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang
menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang pertubahan
kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan
ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan
akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.
2.
Saran
Interaksi antara permintaan dan
penawaran akan menciptakan keseimbangan harga pasar, apabila pada harga
keseimbangan jumlah barang yang di minta konsumen, sama persis dengan jumlah
yang di tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa tercapai
apabila kurva permintaan dan penawaran berpotongan, titik perpotongan tersebut
di sebut titik keseimbangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar